Minggu, 06 Februari 2022

Reklame SBDP Kelas 6 Tema 6

 Reklame adalah suatu media atau alat untuk menyampaikan informasi, menawarkan, mempromosikan dan memperkenalkna produk dan jasa kepada khalayak dengan menggunakan gambar dan kata-kata yang menarik.

Ciri-ciri reklame

  1. Singkat, jelas, dan mudah dimengerti
  2. Warnanya menarik dan mencolok
  3. Dilakukan berulang-ulang
  4. Jujur

Fungsi reklame

  1. Menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai suatu produk atau jasa
  2. Mengajak atau mempengaruhi masyarakat agar mau menggunakan produk atau jasa
  3. Menciptakan kesan baik kepada masyarakat mengenai suatu produk atau jasa yang diinformasikan
  4. Mengupayakan kepuasan tertentu kepada masyarakat
  5. Menjadi alat komunikasi antara penjual dan calon pembeli 


Reklame digunakan oleh pihak tertentu untuk disebarkan kepada masayarakat luas dengan berbagai macam jenisnya.

Jenis Reklame Berdasarkan Pengadaannya

1. Reklame Komersial

Reklame komersial merupakan jenis iklan yang dibuat untuk keperluan bisnis yang tujuannya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Reklame jenis ini contohnya seperti balihospanduk dan poster.


2. Reklame Non Komersial

Berbeda dengan komersial, reklame nonkomersial lebih bersifat umum seperti himbauan atau layanan masyarakat.

Contohnya seperti reklame pajakbaliho menjaga kebersihan dan sebagainya.


Jenis Reklame Berdasarkan Media

1. Reklame Audio

Reklame audio contohnya seperti iklan dalam radio yang hanya mengandalkan suara.

Adakah stasiun radio di daerahmu?


2. Reklame Visual

Reklame visual merupakan iklan yang diperlihatkan dari gambar yang berada di lingkungan seperti di tepi jalan, contohnya adalah baliho dan poster.

Contoh Baliho





Contoh Poster




3. Reklame Audio Visual

Reklame audio visual bisa dilihat dari keduanya yaitu gambar dan suara. Contohnya seperti iklan televisi dan YouTube.







Jenis Reklame Berdasarkan Sifatnya

1. Reklame Ajakan

Reklame bersifat mengajak atau meminta masyarakat untuk mengikuti ajakan dari permintaan tersebut contohnya seperti reklame bantuan bencana alam.

2. Reklame Peringatan

Reklame peringatan merupakan reklame yang mengingatkan masyarakat untuk melakukan hal-hal tertentu seperti reklame tata tertib lalu lintas.

3. Reklame Penerangan

Reklame penerangan bersifat memberikan informasi kepada masyarakat umum seperti reklame informasi tentang kesehatan.


https://www.diksisusanto.my.id


Jumat, 15 Oktober 2021

Motivasi Menulis Buku

Pelatihan Penulisan Buku Ber-ISBN

Kamis, 7 Oktober 2021

 


Ikatlah ilmu dengan menulis. -Ali Bin Abi Tholib


Berikut ini adalah materi perdana dari Pelatihan Penulisan Buku Ber-ISBN. Narasumber pelatihan adalah ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, guru dan penulis hebar dari SMP 8 Semarang.

Bu Noralia menjelaskan 5 motivasi menulis bagi yang belum menemukan motivasi untuk menulis.
1. Royalti
    Royalti adalah keuntungan dari penjualan buku. Apabila buku kita diterbitkan oleh penerbit mayor, kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk jasa penerbitan, bahkan kita malah dibayar. Namun untuk menjadi buku best seller tidak tertutup kemungkinanberasal dari penerbit indie.
2. Hobi
3. Personal branding (ingin terkenal)
4. Ingin naik pangkat
5. Trauma Healing (istilah kerennya curhat lewat tulisan)

Untuk memulai menulis, awali dengan mengamati kemampuan diri, kiranya genre tulisan seperti apa yang mampu kita kuasai, dengan cara mencoba semua genre. Lalu hitung kecepatan penulisan kita, mana yang lebih mudah dijalani.


“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” - Pramoedya Ananta Toer 




Kelengkapan Buku

 Pelatihan Buku Ber-ISMN Gelombang 6

Kamis, 14 Oktober 2021



Sebelum kita menyusun sebuah buku yang perlu kita dalami sebelumnya adalah kelengkapan buku. Apa sajakah kelengkapan dasar untuk sebuah buku yang ideal. Pada pelatihan malam ini ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd akan membambat tuntas materi MENULIS KELENGKAPAN BUKU.

Setelah bergulat dengan isi buku dan proses editing, seorang penulis buku perlu melengkapi buku tersebut dengan beberapa kelengkapan. Kelengkapan sebuah buku meliputi judul, prakata, kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, profil penulis, sinopsis, dan testimoni pembaca.

1. Judul

    Ibu Noralita memberikan trik ketika kita kesulitan menentukan judul, maka judul dapat dibuat setelah kita membuat daftar isi. Dari daftar isi tersebut  kita dapat melihat secara keseluruhan isi dari buku yang kita buat.

2. Prakata

    Prakata berisi ucapan terimakasih dan ulasan singkat tentang buku yang ditulis. Prakata ini dibuat oleh penulis sendiri. Kehadiran prakata dalam sebuah buku tidak wajib ada.

3. Kata Pengantar

    Konsep kata pengantar itu sama dengan prakata, hanya saja untuk kata pengantar ditulis oleh orang lain, biasanya ahli atau orang yang menguasai materi yang kita tulis dalam buku tersebut.

4. Daftar Isi

    Ketika kita memilih hendak membeli sebuah buku, pasti menginginkan untuk mengintip daftar isinya, karena dari daftar isi kita bisa mengetahui kontent apa saja yang termuat dalam buku tersebut. Buku tersebut menarik minat pembeli atau tidak dilihat dari daftar isi. Sesuai kebutuhan atau tidak juga bisa dilihat dari daftar isinya.

Langkah awal menentukan daftar isi adalah menentukan tema apa yang akan diusung, setelah itu tentukan juga sub temanya. Cukup gunakan 1 sub tema dalam satu buku. Gunakan pedoman 2W + 1 H dalam merinci judul.

5. Daftar Pustaka

    Daftar pustaka adalah sumber yang kita gunakan dalam menulis buku. Penggunaan sumber lain dalam penulisan buku bermanfaat untuk menguatkan kontent yang ditulis dan juga agar buku lebih detail dan kekinian. Penulisan daftar pustaka ini untuk menghindari plagiarism dan juga sebagai bentuk penghargaan kita terhadap penulis sebelumnya. Selain itu daftar pustaka juga dapat membantu pembaca buku kita yang menghendaki mencari sumber lain.

Urutan menyusun sebuah referensi buku yang pertama adalah nama. Nama penulis ditulis paling awal. Tulis nama belakang pengarang terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanda koma (,) dilanjutkan dengan menulis nama depan dan tengah, tanpa gelar.

Apabila penulis lebih dari satu, maka hanya nama penulis pertama yang dibalik, untuk penulis kedua dan seterusnya ditulis sesuai nama aslinya.

Setelah nama, urutan selanjutnya adalah tahun terbit, kemudian tulis judul buku dengan mengunakan huruf italic/ miring. Baru setelah itu cantumkan nama kota dan nama penerbit, diantara nama kota dan nama penerbit dibatasi tanda titik dua (:). Gunakan tanda titik (.) sebagai tanda jeda tiap urutan.

Untuk daftar referensi yang berupa artikel cara penulisannya hampir sama dengan referensi dari buku, langkah awal tulis nama, tahun terbit, kemudian judul buku.  Pada penulisan judul dari artikel tidak menggunakan huruf italic, melainkan menggunakan huruf tegak dengan pemberian tanda kutip (") sebagai pembuka dan penutup judul. 

Setelah judul, cantumkan sumber jurnal atau majalah yang memuat artikel tersebut. Sumber jurnal ditulis dengan huruf italic diikuti halaman dimana artikel itu berada. Gunakan tanda kurung (...) untuk menulis halamannya. dilanjutkan dengan nama kota dan nama penerbit. Pembetas antar urutan gunakan tanda titik (.).

Apabila majalah/ surat kabar yang kita jadikan acuan maka urutannya adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul majalah, bulan terbit, tahun terbit/ terbitan ke berapa dan tempat terbit. Nama pengarang dibalik, ketika menulis judul majalah di awali kata -dalam- dikuti judul majalah.

Berbeda lagi dengan dengn cara penulisan daftar pustaka yang bersumber dari internet, berikut ada beberpa cara penulisannya.

1. Menurut APA : Nama situs/website. Tanggal artikel terbit. Judul Artikel. Waktu mengakses. Alamat URL lengkap.

2. Menurut MLA : Judul Artikel. Nama website. Taggal artikel terbit. Wakt akses. <URL Lengkap>

3. Menurut MHRA : Nama website, “judul artikel”, deskripsi website, tanggal artikel terbit, <URL lengkap> [waktu akses]

4. Menurut Chicago : Nama website yang dituju, “Judul artikelnya”, deskripsi website tersebut, berisi URL lengkap (waktu akses)

5. Menurut CBE/ CSE : Nama website. Judul Artikel [Internet]. Deskripsi website, tanggal artikel terbit [waktu akses]. Tersedia dari: URL lengkap.

6. Profil Penulis

    Profil penulis berisi Profil pribadi, yaitu nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan pekerjaan. Profil penulis juga berisi prestasi yang pernah diraih, karya yang pernah dibuat dan kontak yang bisa dihubungi.

7. Sinopsis

    Bu Noralia menjelaskan, bahwa singkatnya sinopsis adalah ringkasan isi yang menggambarkan isi buku. Sinopsis cukup 1 halaman, dan diletakkan dibagian sampul belakang buku. Sinopsis dibuat dengan bahasa persuatif yang membuat calon pembaca penasaran dengan isi buku.

Langkah-langkah membuat sinopsis adalah baca kembali buku secara keseluruhan, tentukan gagasan pokok dari tiap bab, dan tulislah gagasan pokok ini dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas. Tanpa dialog atau monolog tokoh. Benar-benar mencerminkan isi buku, dan sampaikan juga kelebihan buku.

Sinopsis ini berbeda dengan BLURB. BLURB dibuat dengan tujuan promosi. BLURB hanya 1-2 paragraf saja, dan berisi poin-point dari isi buku.

8. Testimoni Pembaca

Testimoni diberikan oleh ahli dalam bidang buku yang kita buat. Testimoni bisa menggantikan sinopsis. testimoni dapat membantu promosi buku.

Pada intinya buku yang kita tulis haruslah punya nyawa. Valid dengan didukung beberapa referensi dan terhindar dari plagiatism. Buat semenarik mungkin. Selanjutnya serahkan pada Tuhan mengenai siapa yang ditakdirkan membaca buku kita.

"Tak harus meniru sesuatu untuk jadi keren. Cukup jadi diri sendiri dan kenali siapa kau sebenarnya." - Wiz Khalifa





Senin, 11 Oktober 2021

Membongkar Rahasia Menulis Hingga Terbit Buku

 

Pelatihan belajar menulis PGRI pertemuan ke 3

Jumat, 8 oktober 2021

 

 “Membongkar Rahasia Menulis Hingga Terbit Buku”, sebuah rangkaian kata yang membawa arti cetar membahana, tak dibayangkan betapa cetarnya ulasan materinya. Narasumber tercinta Ibu Rita Wati, S.Kom dari Bali, dibersamai sang moderator Bapak Dail Ma’ruf menghidupkan suasana malam bagi para pejuang ketikan ini. Jari-jari menari indah di atas keyboard dari meresume materi dan menata kata menjadi pertanyaan untuk menjawab rasa gundah gulana.

Ibu Rita Wati, seorang teacher, blogger, writer, moderator dan youtuber, hampir semua profesi keren digelutinya. Kurator, editor, hingga narasumber menulis pun kini menjadi panggilan jiwanya.

Semua itu tidaklah didapat tiba-tiba, fase galau tentulah pernah menghampiri. Saya tidak tahu Mau menulis apa dan Bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa di eksekusi. Akhirnya saya menulis apa yang ada di pikiran saya, dan saya berhasil menghasilkan beberapa cerpen ala saya dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman jika dijadikan A5 sudah sekitar 140 halaman. Akan tetapi lucunya ketidakpedean saya mengalahkan cita-cita saya, saya tidak berani tulisan saya dibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu saya endapkan di Hidden folder. Pada akhirnya saya men-judge diri sendiri dengan tulisan “KAMU TIDAK BAKAT MENJADI PENULIS”. Padahal saya sudah menulis dan menghasilkan tulisan pada saat itu.  

Begitulah sedikit kilas balik Ibu Rita. Apakah kita berada pada fase itu sekarang? Jawaban saya “iya”, menulis resume merupakan langkah awal menghasilkan tulisan tanpa takut kehabisan ide. Dengan menulis resume kita tak lagi berada di depan leptop berjam-jam dengan satu paragraf tanpa kemajuan.

Apapun motivasi kita untuk menulis tidak ada salahnya, karena itu pijakan awal menggenjot imajinasi. Menulis apa saja yang ada di dalam pikiran, adalah cara memulai belajar menulis versi Ibu Rita. Tuang ide dalam tulisan setiap hari. Lelah menulis harus dihempas. Lelah jika tidak tercapai keinginan untuk menjadi penulis perlu ditancapkan kuat-kuat.

"Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis, namun tidak pernah melakukannya, maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya". - Stephen King

Langkah selanjutnya adalah Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku. Berawal dari tulisan-tulisan semrawut dari ide-ide harian, kemudian kita menata diri, merapikan konsep dan mewujudkan konsep.

Menumbuhkan kepercayaan diri bukanlah hal yang mudah. Takut tulisan jelek. Takut tulisan tidak bermutu. Serta ketakutan yang lain tentulah menemani benak para penulis pemula. Bu Rita menyarankan untuk mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).  


Jika menulis buku antologi belum pede, kita bisa mempublikasikan tulisan kita di blog. Bloger itu baik hatinya, dia tak pernah menolak tulisan-tulisan kita. Selanjutnya share link blog kita pada orang-orang baik. Siapakah orang-orang baik itu? Mereka adalah penulis. Share tulisanmu pada penulis, dan lihat keajaiban yang didapati.

Dan lagi-lagi kendala bermunculan dari susah ide, miskin kosakata, sulit merangkai kata, suka menunda-nunda, sampai bingung mau menulis apa. Solusi dari Bu Rita cukuplah mudah yaitu menulis dan membaca.

"Menulis merangsang pemikiran, jadi saat Anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis". - Barbara


Rahasia menulis hingga menjadi buku itu kuncinya hanya ada 2, yaitu menulis dan membaca. Menguasai diri untuk tetap konsisten akan menjadi PR besar yang kerap kali menghampiri, namun ketika hal itu menghampiri, kondisikan diri pada kata kunci awal menulis dan membaca, dari situlah ide-ide akan bermunculan, InsyaaAlloh.

"Nothing is imposible in this world what we look upon today, tomorrow may be acomplished Fact, Tidak ada yang mustahil di dunia ini selama kita berusaha mimpi kita akan segera terwujud." -Rita Wati.

Rabu, 06 Oktober 2021

Pahala Pembuka Pintu Surga


Krak krik krak krik... gesekan poros kipas angin menemaninya. Aktifitas seorang guru honorer dengan berbagai sampiran dibahunya. 

Handphone tak lepas dari genggaman tangannya. Menemani anak didik mengolah data dan fakta menjadi ilmu, menggoreskan makna aqidah, karakter, dan life skills di setiap jeda waktu. 

Sembari membuka leptop mengerjakan tugas sampiran operator sekolah. Penginventarisan aset barang milik daerah cukup membuat pilu. 

Kali ini tugas itu datang kembali. Satu yang beda dari biasanya. Hanya berjibaku pada buku-buku. Menunggu IRDA dan BPK mengetuk pintu, menyamakan kebenaran data dengan isi perpusku. 

Tak lupa dapodik di update slalu. Dana BOS turun ke segala penjuru. Sertifikasi pun meluncur disambut dengan haru biru. 

Verval ponsel turut memberi warna berbeda dari dekstop yang biasa dibuka. Selain kerjaan- kerjaan tak terduga kerap menyapa. 

Yang mendebarkan ketika LPJ sudah ditagih. Pemangku kepentingan pun turut alih. Rekonsiliasi didepan mata, meminta data aliran dana. 

Bulan baru paling ditunggu, rupiah menjadi hak setelah kewajiban itu. Awal senyum seorang ibu, yang mulai kerepotan ingin membeli susu. 

Sesederhana ini kompleksnya hidup ketika dirangkai menjadi kata. Hanya ada satu definisi atas semuanya. Kesyukuran atas nikmat sang Maha Kuasa. Menjadikan makna kerja sebagai wujud penghambaan. Berharap segala pengorbanan yang tak terbayar dengan harta, ditulis sebagai pahala pembuka pintu surga. 


Jogja, 7 Oktober 2021

Trik Cepat Menulis Resume di Blog

"Kata-kata bisa seperti sinar-X jika kamu menggunakannya dengan benar - kata-kata itu bisa menembus apa pun. Kamu membaca dan kamu tertusuk." - Aldous Huxley


Pelatihan belajar menulis PGRI Pertemuan ke-2

Rabu, 6 Oktober 2021


Tema yang diusung PGRI pada pelatihan menulis pertemuan ke-2 ini adalah "Trik Cepat Menulis Resume di Blog". Sekilas membaca temanya saja hati ini dag dig dug, challenge apakah yang akan dihadirkan oleh Tim PGRI kali ini.

Benar saja, moderatornya saja seorang spesialis resume jadi buku, Ibu Aam Nurhasanah dari Lebak Banten, dan nara sumbernya ibu Maesaroh, M.Pd beliau bloger spesialis faksi, duet beliau berdua terbukti ampuh membakar semangat para peserta untuk cepat-cepat mempraktekkan ilmu yang disampaikan.

Bisa ala biasa, kalimat pembuka dari sang narasumber yang membawa kita pada arti tersirat yaitu konsistensi menulis. Dengan menulis tidur saya menjadi nyenyak, lanjut beliau, benar saja, ibarat kata dari pada lelah-lelah curhat ke orang juga cuma jadi sampah bagi pendengar, mending kita tulis saja pikiran-pikiran yang mengganjal, fresh ala-ala tukang curhat cukup bisa dipraktekkan.

Semakin menulis semakin terampil, tak ada niat mencari popularitas dari menulis, saya hanya melakukan apa yang saya sukai, inilah trik dari Bu Maesaroh untuk bisa konsisten menulis. 

Pada pertemuan ke-2 ini peserta digenjot untuk mencintai kegiatan baru mereka yaitu menulis resume. Agar resume kita update pastinya kita harus menjadi yang pertama mempublikasikan resume kita, beginilah cara cepat menulis resume dari Ibu Maesaroh.

Pertama, siapakan 2 alat gawai, misalnya saja HP untuk menyimak materi dan leptop untuk menulis resume. Mulailah lebih awal dengan menulis narasi pembuka yang related to materi  dan narasi penutup berupa kesimpulan dari pemaparan materi.

Kedua, set our mind bahwa, usahakan resume ada diurutan pertama, karena kemungkinan kita akan memiliki pengunjung paling banyak. Berikan pula karakter pada resume yaitu dengan bahasa yang menarik. Tambahkan pula referensi lain yang berkaitan dengan materi agar tulisan resume lebih kredibel. Ramu tulisan dengan bahasa yang khas yang akan menarik pembaca untuk selalu menunggu resume kita.

Ketiga, tulis resume dengan paragraf yang pendek-pendek untuk memudahkan pembaca menangkap informasi. Cara penulisan resume dengan bahasa paralelisme, yaitu materi dari narasumber ditulis kembali dengan bahasa sendiri tanpa mengubah arti.

Keempat adalah hindari plagiarsme. Hati-hati plagiat bisa digugat keranah pidana. Sebuah karya kreatif memiliki hak cipta yang musti dihargai.

Kelima, be confident writing in blog bagi penulis pemula. Tanamkan rasa percaya diri, tidak perlu malu dianggap tulisan kita jelek, karena tulisan kita akan menjadi luar biasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis. Meskipun harus percaya diri, mental siap dengan segala kritikan mesti dibangun kuat-kuat. 

Jadilah penulis blog yang informatif dan edukatif, serta usahakan tidak hanya memiliki satu blog saja, agar pembaca selalu menemukan nuansa baru dalam tulisan-tulisan kita.

Keenam, sebagai penutup paparan materi Bu Maesaroh menekankan bahwa menulis harus dilakukan dengan senang hati. Jangan kecewa dengan kegagalan. Terus mencoba, hindari kata " saya tidak sanggup, saya tidak bisa", agar kita bisa menemukan sensasi semangat yang luar biasa. 

Pada intinya menjadi penulis pemula harus benar-benar membabat habis rasa tidak pede. Abaikan dulu bagus atau tidaknya tulisan kita, karena itu akan terbentuk seiring waktu, konsisten menulis tetaplah menjadi solusi utama menjadikan tulisan kita bagus. 

 "Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal di atas segalanya: banyak membaca dan banyak menulis." - Stephen King

diambil dari buku tematik kelas 6 tema 6 subtema 3

yuk temukan gagasan utama setiap paragraf